Minggu, 15 Desember 2013

KOMODO yang Unik!



K
omodo (Varanus komodoensis), adalah spesies kadal terbesar di dunia.  Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo disebut dengan nama ora.
Komodo dewasa biasanya memiliki berat sekitar 70 kilogram. Tubuhnya dapat berkembang hingga mencapai panjang 2 sampai 3 meter.  Komodo memiliki sekitar 60 buah gigi yang bergerigi tajam sepanjang sekitar 2.5 cm, yang kerap diganti.






Air liur komodo sering kali bercampur sedikit darah karena giginya hampir seluruhnya dilapisi jaringan gingiva dan jaringan ini tercabik selama makan.  Air liur komodo memiliki aneka bakteri mematikan di dalamnya; lebih dari 28 bakteri Gram-negatif dan 29 Gram-positif telah diisolasi dari air liur ini. Jika gigitan komodo tidak langsung membunuh mangsa dan mangsa itu dapat melarikan diri, umumnya mangsa yang sial ini akan mati dalam waktu satu minggu akibat infeksi.
Bakteri yang paling mematikan di air liur komodo adalah bakteri Pasteurella multocida. Karena komodo nampaknya kebal terhadap mikrobanya sendiri, banyak penelitian dilakukan untuk mencari molekul antibakteri dengan harapan dapat digunakan untuk pengobatan manusia.
Komodo memiliki lidah yang panjang, berwarna kuning dan bercabang. Komodo menggunakan lidahnya untuk mendeteksi rasa dan mencium.   Dengan bantuan angin dan kebiasaannya menelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri ketika berjalan, komodo dapat mendeteksi keberadaan daging bangkai sejauh 4—9.5 kilometer!
Komodo tak memiliki indera pendengaran, meski memiliki lubang telinga. Biawak ini mampu melihat hingga sejauh 300 m, namun hewan ini tidak dapat melihat dengan baik di waktu malam.
Komodo jantan lebih besar daripada komodo betina, dengan warna kulit dari abu-abu gelap sampai merah bata. Komodo betina lebih berwarna hijau zaitun, dan memiliki potongan kecil kuning pada tenggorokannya. Komodo muda lebih berwarna, dengan warna kuning, hijau dan putih pada latar belakang hitam.
Komodo secara alami hanya ditemui di Indonesia, di pulau Komodo, Flores dan Rinca dan beberapa pulau lainnya di Nusa Tenggara.  Ia hidup di padang rumput kering terbuka, sabana dan hutan tropis pada ketinggian rendah.  Komodo adalah binatang yang penyendiri yang berkumpul bersama hanya pada saat makan dan berkembang biak.
Untuk tempat berlindung, komodo menggali lubang selebar 1–3 meter dengan tungkai depan dan cakarnya yang kuat. Besar tubuhnya dan kebiasaan tidur di dalam lubang dapat menjaga panas tubuhnya selama malam hari dan mengurangi waktu berjemur pada pagi selanjutnya. Tempat-tempat sembunyi komodo ini biasanya berada di daerah perbukitan dengan semilir angin laut, dia alam terbuka, dan berserakan kotoran hewan penghuninya. Tempat ini umumnya juga merupakan lokasi yang strategis untuk menyergap rusa.

Reptil besar ini dapat berlari cepat hingga 20 km/jam pada jarak yang pendek.  Kemampuan berenangnya sangat baik dan mampu menyelam sedalam 4.5 meter.  Komodo juga pandai memanjat pohon menggunakan cakar mereka yang kuat.  Dengan bertambahnya umur, komodo lebih menggunakan cakarnya sebagai senjata, karena ukuran tubuhnya yang besar menyulitkannya memanjat pohon.
Komodo adalah hewan karnivora. Walaupun mereka kebanyakan makan daging bangkai, penelitian menunjukkan bahwa mereka juga berburu mangsa hidup dengan cara mengendap-endap diikuti dengan serangan tiba-tiba terhadap korbannya.
Setelah makan, komodo mencari sinar matahari untuk berjemur dan mempercepat proses pencernaan. Kalau tidak, makanan itu dapat membusuk dalam perutnya dan meracuni tubuhnya sendiri. Dikarenakan metabolismenya yang lamban, komodo besar dapat bertahan dengan hanya makan 12 kali setahun atau kira-kira sekali sebulan!
Mangsa komodo amat bervariasi, mencakup aneka avertebrata, reptil lain (termasuk pula komodo yang bertubuh lebih kecil), burung dan telurnya, mamalia kecil, monyet, babi hutan, kambing, rusa, kuda, dan kerbau. Komodo muda memangsa serangga, telur, cecak, dan mamalia kecil. Kadang-kadang komodo juga memangsa manusia dan mayat yang digali dari lubang makam yang dangkal.
Komodo tak dapat menghirup air atau menjilati air untuk minum (seperti kucing). Maka, komodo ‘mencedok’ air dengan seluruh mulutnya, lalu mengangkat kepalanya agar air mengalir masuk ke perutnya.
Biawak komodo dikategorikan sebagai spesies Rentan dalam daftar IUCN Red List. Sekitar 4.000–5.000 ekor komodo diperkirakan masih hidup di alam liar. Populasi ini terbatas menyebar di pulau-pulau Rinca, Gili Motang, Gili Dasami, Komodo, dan Flores.  Diperkirakan dari semuanya itu hanya tinggal 350 ekor betina yang produktif dan dapat berbiak.
Bertolak dari kekhawatiran ini, pada tahun 1980 Pemerintah Indonesia menetapkan berdirinya Taman Nasional Komodo untuk melindungi populasi komodo dan ekosistemnya di beberapa pulau termasuk Komodo, Rinca, dan Padar.



SUMBER: http://id.wikipedia.org/wiki/Komodo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar